Paduka Raja Kegelapan

O Hades yang agung

Namamu teruntai kisah ratusan

Walau bukan dalam pujaan

Apalagi pujian

Yang ada hanya cercaan

Sarat ketakutan

Tidakkah kau kesal?


Wahai penguasa bawah tanah

Kau dikutuk dan dibenci

Ketika dewa lain dihormati

Sungguh manusia dalam anomali

Tanpa engkau

Tak ada cahaya,

Karena apa artinya panas

Tanpa adanya dingin

Tidakkah kau jengkel?


Padahal Istrimu,

Persefone yang jelita,

Anak dari dewi kesuburan

Pencipta 4 musim,

Yang menciptakan keseimbangan

Ketika awalnya, semua adalah semi


Mungkin, siksaan Tantalus yang kami lihat

Yang diberi dahaga tanpa pemuas

Atau kutukan Sisifus,

Dengan batu yang selalu jatuh

Atau hukuman Pirithous

Yang terduduk selamanya.

Tapi apakah

Neraka selalu tempat yang buruk?


Wahai Raja para arwah!

Apa yang kami takutkan darimu?

Kau cermin kegelapan.

Apa yang kami takutkan dari kegelapan?

Gelap cermin ketidakpastian

Apa yang kami takutkan dari ketidakpastian?

Entah.

Mungkin memang ketidakpastian

ibu dari semua ketakutan


Seperti halnya mati, Hades

Ia refleksi agung tanda tanya

Musuh setiap manusia

Yang tak mampu merengkuhnya

Dengan jiwa penuh dahaga.

rss researchgate issuu facebook twitter github youtube mail spotify lastfm instagram linkedin google google-plus pinterest medium vimeo stackoverflow reddit quora quora