ITB-Cisitu

Berjalan mengikuti sunyi,

setelah melewati

forum-forum yang melelahkan hati.

Bayang-bayang gelap di kanan kiri,

menghantui

penuh intimidasi.


Tak ada suara selain roda berputar,

tak ada cahaya selain lampu berpendar.

Menunduk bumi tak melihat arti,

menatap awan tak menyimpan jawaban.


Sayang,

hujan baru menjelang,

langit kelabu menutup rembulan,

tiada sedikit pun ia terpampang,

sekedar memberiku sedikit kenangan.


Dulu ku tatap ia

dari sbuah jendela,

bersama laju yang sunyi mendera,

selagi menuliskan syair bersama,

tentang mimpi dan cita-cita.


Kembali ku brjalan menyusuri sepi,

setelah terlintasi

ribuan pikiran penuh arti,

berharap suatu saat nanti,

jawaban ini

tak ku terima sendiri.


Kini,

Ku tatap ia dari kegelapan,

bersama malam

menembus awan

kelam,

selagi menulis syair harapan,

tentang hidup dan masa depan.

(PHX, Bandung, 2014)

rss researchgate issuu facebook twitter github youtube mail spotify lastfm instagram linkedin google google-plus pinterest medium vimeo stackoverflow reddit quora quora