Dear Rayya (Surat Untuk Perbedaan)

- 2 mins

Bantul, 28 Oktober 2009

Dear Rayya in London,

Telah 6 tahun engkau meninggalkannya, Indonesia akan tetap penuh merah putih, penuh perbedaan menghiasi memori yang engkau punya di tanah ini. Jika engkau melihat televisi negeri ini akhir-akhir ini, duka sedih akan menghantuimu. Engkau tentunya tahu, 28 Oktober telah tiba, namun apakah kau tahu, Rayya? Kondisi tidak terlihat seperti yang Pemuda Indonesia sumpahkan 82 tahun yang lalu, jarak kelas sosial semakin merentang jauh, ideologi dan agama semakin dipermasalahkan, semua perbedaan itu semakin dicetak tebalkan dalam pikiran. Seperti kepulauan Indonesia yang dipisahkan oleh laut, bukan dipersatukan olehnya. Aku terkadang bingung Rayya, perbedaan seperti menghilangkan persamaan di antara kita.

Temanku Rayya, pemuda-pemudi Indonesia mengaku berbangsa satu, tanah air satu dan tumpah darah satu, Indonesia. Tapi apa Rayya? Perbedaan semakin tidak diakui dan diterima. Mereka bilang, perbedaan itu tidak mungkin di satukan. Mereka bilang, perbedaan adalah jurang pemisah. Menurutmu sendiri kawan? Aku rasa tidak. Kau tahu Rayya, perbedaan itu tidak mungkin disamakan, namun perbedaan itu telah dicipatakn sebagai pemersatu.

Ah, antara kiri dan kanan, wanita dan laki-laki, hitam dan putih, ataupun setiap pelajaran di sekolah kita, setiap tombol pada keyboard computer di rumahmu, setiap alfabet yang menyusun surat ini, perhatikanlah Rayya, mereka semua berbeda. Namun, apakah itu akan memperburuk mereka? Justru tidak sobat, satu dengan yang lain, saling melengkapi untuk membentuk sebuah persatuan. Tombol-tombol yang berbeda membentuk persatuan bernama keyboard, setiap alphabet memberi makna sebuah kata. Semua kesatuan yang ada pada mereka, tercipta oleh adanya perbedaan. Semua ini bukan hanya sekedar pewarna, bukan hanya sekedar pelengkap ataupun penggembira tanpa makna. Pikirkanlah Rayya, apa arti semua perbedaan di sekitar kita.

Adapula yang sekedar bilang persatuan itu indah, tapi Rayya, darimana keindahan itu ada? Satu hal yang aku ketahui, bahwa sama itu indah apabila berbeda. Ini semua tergantung pada hati kawan, apakah akan melihat perbedaan itu sebagai pemisah, atau perbedaan itu sebagai pemersatu, apakah perbedaan itu perpecahan, atau sebuah keindahan . Jadi Rayya, ini bukan untukmu, untukku, atau untuk siapapun, ini semua untuk Indonesia, Perbedaan itu, pemberi keindahan untuk semua persamaan. Layaknya pesan pelangi yang memberi keindahan melalui perbedaan.

Satu hal yang paling penting Rayya, bahwa Differences… has been created to unite us all. Bhineka Tunggal Ika always with our heart.

Salam hangat, Finiarel.


(PHX)

related video:

Kembali
Aditya Firman Ihsan

Aditya Firman Ihsan

Just a seeker of truth

rss researchgate issuu facebook twitter github youtube mail spotify lastfm instagram linkedin google google-plus pinterest medium vimeo stackoverflow reddit quora quora