Berbalut Kalut

Bagi kami

yang sedang gelisah atas makna

realita dan idealisme,

pucuk pucuk trembesi

dan mahoni

di sepanjang jalan ini

nampak seperti rentetan tanda tanya yang menyalak di gelapnya malam.


Kau harus tahu, bahwa

langit selalu bercerita lewat tetes hujan,

betapa kesedihan itu kepunyaan orang-orang

yang memiliki kebahagian dan kebenaran,

karena sesungguhnya tidak ada seorang pun yang mampu

memahami semua hal abstrak itu.


Jalan ini masih panjang, sayang,

layaknya jalan hidupmu yang terbentang

luas dengan berbagai probabilitas,

seperti sistem persamaan dengan tak hingga solusi.

Jalan kita masih panjang,

menuju satu titik akhir,

semacam telomerase yang menandai

berhentinya replikasi.


Ya, satu titik, yang akan

menjabarkan setiap alasan

dari probalitas yang kita temui.

Menyusunkan kalimat-kalimat

dari setiap persimpangan menjadi sajak-sajak utuh

yang layak dibacakan

suatu saat nanti.


Dari tempat sempit ini,

jemari kami menuliskan harapan

untuk sebuah masa depan

dengan jawaban utuh atas semua pertanyaan

yang selama ini meresahkan

hati.

rss researchgate issuu facebook twitter github youtube mail spotify lastfm instagram linkedin google google-plus pinterest medium vimeo stackoverflow reddit quora quora